disaster insights

Pembangunan Vs Bencana di Indonesia

        Indonesia, sebagai negara yang terletak di Cincin Api Pasifik, memiliki paparan yang tinggi terhadap berbagai jenis bencana alam, seperti gempa bumi, letusan gunung api, banjir, tanah longsor, dan tsunami. Selain itu, dampak perubahan iklim juga semakin meningkatkan risiko bencana di negara ini. Bencana sering kali memiliki dampak yang merusak dan dapat menghambat upaya pembangunan yang sedang berlangsung. Namun pembangunan juga dapat memicu kuantitas dan jenis bencana serta multi dampaknya pada kehidupan masyarakat Indonesia. 

        Artikel ini akan menambah wawasan dan alert bagaimana bencana mempengaruhi proses pembangunan di Indonesia dan sebaliknya bagaimana pembangunan dapat memicu frekuensi dan varians bencana serta upaya yang dapat dilakukan untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana.

pembangunan vs bencana

Faktor Hubungan Pembangunan dan Bencana

        Pembangunan yang pesat di Indonesia memiliki dampak yang signifikan terhadap frekuensi dan variasi bencana yang terjadi di negara ini. Seiring dengan pertumbuhan ekonomi dan perkembangan infrastruktur, terdapat beberapa faktor yang mempengaruhi hubungan antara pembangunan dan bencana.


Perubahan Tata Guna Lahan

        Salah satu dampak pembangunan adalah perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan perubahan lingkungan alami. Hutan yang dikonversi menjadi pemukiman, pertanian, atau industri menyebabkan hilangnya fungsi ekosistem yang dapat memperburuk risiko bencana. Misalnya, deforestasi menyebabkan hilangnya daya serap air, meningkatkan risiko banjir dan tanah longsor.


Perubahan Hidrologis

        Pembangunan infrastruktur seperti bendungan, irigasi, dan drainase dapat mengubah pola aliran air dan mengganggu keseimbangan hidrologis. Hal ini dapat menyebabkan banjir, kekeringan, dan perubahan kualitas air. Misalnya, pembangunan bendungan yang tidak sesuai dapat mengakibatkan peningkatan risiko banjir saat bendungan penuh atau penurunan aliran air di hilir saat bendungan kosong.


Perubahan Sosial dan Ekonomi

        Pembangunan yang tidak seimbang dapat memperburuk kerentanan terhadap bencana. Misalnya, pembangunan yang tidak memperhatikan kebutuhan masyarakat miskin atau kelompok rentan dapat meningkatkan ketimpangan sosial dan mengurangi kapasitas mereka dalam menghadapi bencana. Selain itu, pembangunan yang tidak berkelanjutan dapat mengakibatkan peningkatan risiko ekonomi, seperti kerugian ekonomi akibat bencana yang tinggi.


Urbanisasi yang Tidak Terkendali

        Pertumbuhan perkotaan yang cepat tanpa perencanaan yang baik dapat meningkatkan kerentanan terhadap bencana. Pembangunan pemukiman yang tidak memperhitungkan risiko bencana seperti banjir atau gempa bumi dapat mengakibatkan kerugian yang besar. Peningkatan kepadatan penduduk dan penurunan ruang terbuka hijau juga dapat memperburuk risiko bencana.


Perubahan Iklim

        Perubahan iklim merupakan faktor yang signifikan dalam meningkatkan frekuensi dan intensitas bencana di Indonesia. Pembangunan yang tidak ramah lingkungan dapat berkontribusi terhadap emisi gas rumah kaca dan perubahan iklim yang lebih cepat. Perubahan iklim dapat mempengaruhi pola cuaca dan iklim, sehingga meningkatkan risiko bencana seperti banjir, kekeringan, dan badai.

        Dalam menghadapi dampak pembangunan terhadap frekuensi dan variasi bencana, penting untuk menerapkan pendekatan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan. Hal ini meliputi pengelolaan tata ruang yang baik, konservasi lingkungan, perencanaan dan desain infrastruktur yang tahan bencana, serta pemberdayaan masyarakat dalam penanggulangan bencana.


Dampak Bencana terhadap Pembangunan di Indonesia

        Bencana alam memiliki dampak yang signifikan terhadap proses pembangunan di Indonesia. Beberapa dampak utama meliputi:


Kerusakan Infrastruktur

        Bencana dapat merusak infrastruktur yang penting untuk pembangunan, seperti jalan, jembatan, bandara, dan sistem perpipaan. Hal ini dapat menghambat aksesibilitas, perdagangan, dan mobilitas penduduk, serta mempengaruhi pertumbuhan ekonomi.


Kerugian Ekonomi

        Bencana menyebabkan kerugian ekonomi yang besar, baik dalam jangka pendek maupun jangka panjang. Biaya pemulihan pasca-bencana, hilangnya sumber daya produktif, dan penurunan pendapatan menyebabkan gangguan dalam pembangunan ekonomi yang berkelanjutan.


Kerugian Sosial

        Bencana juga memiliki dampak sosial yang serius. Kehilangan nyawa, kehilangan tempat tinggal, pengungsi, dan trauma psikologis adalah beberapa contoh dampak sosial yang dapat terjadi akibat bencana. Ini dapat mempengaruhi stabilitas sosial dan kesejahteraan masyarakat.


Upaya untuk Mengurangi Kerentanan terhadap Bencana

        Penting untuk mengambil langkah-langkah yang tepat untuk mengurangi kerentanan terhadap bencana dan membangun ketahanan terhadap bencana. Beberapa upaya yang dapat dilakukan antara lain:


Penyusunan Rencana Penanggulangan Bencana dan singkronisasi Kebijakan

        BNPB telah menyusun dan mempublikasikan Rencana Induk Penanggulangan Bencana (RIPB) yang komprehensif, termasuk identifikasi risiko, pemetaan wilayah rawan bencana, dan perencanaan evakuasi serta pemulihan pasca-bencana. Selanjutnya adalah singkronisasi kebijakan seluruh stakeholder baik antar K/L, Pemda, Dunia Usaha, Akademisi, serta media untuk secara sinergis mengerahkan segala potensi sumber daya mengarusutama kebijakan penanggulangan bencana sesuai dengan RIPB tersebut.


Meningkatkan Infrastruktur Tahan Bencana

        Pembangunan infrastruktur yang tahan bencana menjadi kunci dalam mengurangi dampak bencana. Ini mencakup desain bangunan yang kuat, pengembangan sistem peringatan dini, dan perencanaan ruang yang mempertimbangkan risiko bencana.


Peningkatan Kesadaran Masyarakat

        Kesadaran masyarakat tentang risiko bencana dan pengetahuan mengenai tindakan mitigasi yang tepat sangat penting. Pendidikan, pelatihan, dan kampanye sosialisasi dapat membantu meningkatkan kesadaran dan keterampilan masyarakat dalam menghadapi bencana.


Peningkatan Kapasitas Sarana/Prasarana, Logistik dan Peralatan Penanggulangan Bencana

        Memiliki sarana/prasarana yang memadai, seperti jalan, jembatan, dan infrastruktur pencegahan bencana, kita dapat mengurangi kerentanan terhadap bencana. Misalnya, dengan adanya jalan dan jembatan yang kuat dan tahan gempa, aksesibilitas dan mobilitas akan tetap terjaga saat terjadi bencana, memungkinkan akses bantuan dan evakuasi yang cepat.

        Logistik yang baik dan peralatan penanggulangan bencana yang memadai sangat penting untuk meningkatkan efisiensi dalam merespons bencana. Dalam situasi darurat, peralatan seperti alat pemadam kebakaran, peralatan medis, dan peralatan penyelamatan dapat membantu menyelamatkan nyawa dan meminimalkan kerugian. Selain itu memiliki sistem peringatan dini yang efektif, infrastruktur tangguh, dan peralatan yang memadai, kita dapat mengurangi dampak negatif dari bencana dan mempercepat pemulihan pasca-bencana.


        Efektifnya peningkatan kapasitas sarana/prasarana, logistik, dan peralatan penanggulangan bencana terlihat dari beberapa hasil yang dapat dicapai, antara lain:
  1. Penyelamatan nyawa: Dengan adanya peralatan penanggulangan bencana yang memadai, seperti peralatan medis dan alat penyelamatan, nyawa manusia dapat diselamatkan dengan cepat dan efektif saat terjadi bencana. Hal ini akan membantu mengurangi jumlah korban jiwa akibat bencana.
  2. Pemulihan yang lebih cepat: Dengan adanya sarana/prasarana yang memadai, misalnya infrastruktur jalan dan jembatan yang tangguh, pemulihan pasca-bencana dapat dilakukan dengan lebih cepat. Aksesibilitas yang baik akan memungkinkan bantuan dan sumber daya untuk mencapai daerah terdampak dengan lebih efisien.
  3. Pengurangan kerugian ekonomi: Dalam jangka panjang, peningkatan kapasitas sarana/prasarana, logistik, dan peralatan penanggulangan bencana dapat mengurangi kerugian ekonomi yang disebabkan oleh bencana. Dengan adanya infrastruktur yang tangguh, kerusakan pada bangunan dan fasilitas publik dapat diminimalkan, sehingga biaya pemulihan dan pembangunan kembali dapat dikurangi.

        Dalam rangka membangun ketahanan terhadap bencana, pemerintah Indonesia perlu terus meningkatkan investasi dalam peningkatan kapasitas sarana/prasarana, logistik, dan peralatan penanggulangan bencana. Hal ini akan membantu mengurangi kerentanan terhadap bencana, meningkatkan efisiensi respon bencana, dan memperkuat ketahanan terhadap bencana secara keseluruhan. 🏗️🚚⛑️🌪️🌊


Peningkatan Inovasi Teknologi Kebencanaan berkelanjutan

        Peningkatan inovasi teknologi kebencanaan berkelanjutan memiliki peran yang sangat penting dalam mengurangi kerentanan terhadap bencana dan membangun ketahanan terhadap bencana. Peningkatan inovasi teknologi berkelanjutan ini meliputi segmen berikut :

1. Pengembangan teknologi peringatan dini

        Inovasi dalam teknologi kebencanaan dapat mencakup pengembangan sistem peringatan dini yang lebih canggih dan akurat. Teknologi seperti sensor gempa, sensor cuaca, dan sistem pemantauan sungai yang terintegrasi dapat memberikan informasi yang lebih cepat dan akurat tentang ancaman bencana yang akan datang. Dalam hal ini, inovasi dapat berarti penggunaan teknologi terbaru dan pengembangan model prediksi yang lebih baik untuk meningkatkan waktu peringatan dan mengurangi dampak bencana.


2. Penggunaan teknologi pemetaan dan pemantauan bencana

        Inovasi juga dapat terjadi dalam penggunaan teknologi pemetaan dan pemantauan bencana. Teknologi seperti pemetaan satelit, penginderaan jauh, dan drone dapat digunakan untuk memantau area yang sulit dijangkau dan memberikan data yang lebih detail tentang kondisi bencana. Data ini dapat membantu dalam perencanaan mitigasi bencana, pengambilan keputusan evakuasi, dan pemulihan pasca-bencana.


3. Pengembangan teknologi konstruksi tahan bencana

        Inovasi juga dapat terjadi dalam teknologi konstruksi yang bertujuan untuk membangun struktur yang lebih tahan terhadap bencana. Misalnya, penggunaan bahan bangunan yang lebih kuat dan tahan gempa, pengembangan desain struktur yang fleksibel, dan penggunaan teknik konstruksi yang inovatif dapat meningkatkan ketahanan bangunan terhadap guncangan gempa, angin topan, atau banjir.


4. Penggunaan teknologi komunikasi dan manajemen bencana

        Inovasi dalam teknologi komunikasi dan manajemen bencana dapat melibatkan pengembangan sistem komunikasi darurat yang lebih efisien, penggunaan media sosial sebagai alat informasi bencana, dan penggunaan aplikasi mobile untuk koordinasi dan pemantauan dalam situasi darurat. Teknologi ini dapat membantu dalam penyebaran informasi yang cepat kepada masyarakat, koordinasi tim penanggulangan bencana, dan manajemen sumber daya selama bencana.


        Dalam konteks ilmiah, peningkatan inovasi teknologi kebencanaan berkelanjutan didukung oleh penelitian yang terus dilakukan dalam bidang ini. Penelitian ini melibatkan studi tentang fenomena bencana, analisis data historis, pengembangan model prediksi, dan pengujian teknologi baru. Dalam hal ini, metode ilmiah digunakan untuk memahami dan mengatasi tantangan yang terkait dengan bencana.


        Menilik efektifitasnya, peningkatan inovasi teknologi kebencanaan berkelanjutan dapat memberikan manfaat yang signifikan. Misalnya, dengan adanya peringatan dini yang lebih akurat dan cepat, masyarakat dapat memiliki waktu yang lebih lama untuk mengambil tindakan evakuasi yang diperlukan. Penggunaan teknologi pemetaan dan pemantauan bencana dapat membantu pemerintah dan tim penanggulangan bencana dalam mengidentifikasi area yang rentan dan mengambil tindakan mitigasi yang tepat. Teknologi konstruksi tahan bencana dapat mengurangi kerusakan fisik dan biaya pemulihan pasca-bencana. Sementara itu, teknologi komunikasi dan manajemen bencana dapat meningkatkan koordinasi dan efisiensi dalam merespons bencana.


FAQ (Tanya Jawab Pembangunan Vs Bencana)

Apakah pembangunan selalu berkontribusi terhadap peningkatan risiko bencana?

        Tidak selalu. Pembangunan yang berkelanjutan dan memperhatikan aspek kebencanaan dapat mengurangi risiko bencana. Perencanaan yang baik, pemilihan lokasi yang tepat, dan desain infrastruktur yang tahan bencana adalah beberapa langkah yang dapat diambil untuk mengurangi risiko.

Apakah pembangunan dapat dilakukan tanpa merugikan lingkungan dan meningkatkan risiko bencana?

        Ya, pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan lingkungan mempertimbangkan dampak terhadap lingkungan dan risiko bencana. Pengelolaan yang baik terhadap sumber daya alam, konservasi lingkungan, dan penerapan teknologi hijau adalah beberapa strategi untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan.

Bagaimana peran pemerintah dalam mengelola dampak pembangunan terhadap bencana?

        Pemerintah memiliki peran penting dalam mengelola dampak pembangunan terhadap bencana. Mereka harus menerapkan kebijakan yang mendukung pembangunan berkelanjutan, melakukan pemantauan terhadap pelaksanaan pembangunan, dan mengatur tata ruang yang mempertimbangkan risiko bencana.

Apa yang dapat dilakukan masyarakat dalam menghadapi dampak pembangunan terhadap bencana?

        Masyarakat dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan terkait pembangunan di wilayah mereka. Mereka dapat memperjuangkan perencanaan yang berkelanjutan, meningkatkan kesadaran akan risiko bencana, dan melibatkan diri dalam kegiatan mitigasi bencana seperti pelatihan dan peningkatan kapasitas.

Apa yang harus dilakukan dalam menghadapi perubahan iklim yang berdampak pada bencana?

        Perubahan iklim merupakan tantangan global yang membutuhkan aksi kolektif. Penting untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, mengadaptasi diri terhadap perubahan iklim, dan mengintegrasikan aspek perubahan iklim dalam perencanaan pembangunan dan penanggulangan bencana.

Apa yang dimaksud dengan kerentanan terhadap bencana?

        Kerentanan terhadap bencana mengacu pada tingkat ketidakmampuan suatu wilayah atau masyarakat untuk menghadapi dan beradaptasi dengan ancaman bencana. Faktor-faktor seperti kemiskinan, kurangnya akses ke sumber daya, kurangnya infrastruktur tahan bencana, dan kurangnya kesadaran masyarakat dapat meningkatkan kerentanan terhadap bencana.

Apa peran pemerintah dalam mengurangi kerentanan terhadap bencana?

        Pemerintah memiliki peran kunci dalam mengurangi kerentanan terhadap bencana. Mereka perlu menyusun kebijakan, regulasi, dan rencana penanggulangan bencana yang efektif. Pemerintah juga harus berinvestasi dalam pembangunan infrastruktur yang tahan bencana, meningkatkan kapasitas lembaga penanggulangan bencana, dan melibatkan masyarakat dalam proses pengambilan keputusan.

Apa yang dapat dilakukan masyarakat untuk meningkatkan ketahanan terhadap bencana?

        Masyarakat dapat berperan aktif dalam meningkatkan ketahanan terhadap bencana. Mereka dapat mengikuti pelatihan penanggulangan bencana, membuat rencana darurat keluarga, serta berpartisipasi dalam kegiatan sosialisasi dan simulasi bencana yang diselenggarakan oleh pemerintah dan organisasi terkait.

Kesimpulan

        Bencana dan pembangunan memiliki hubungan yang kompleks di Indonesia. Dampak bencana terhadap pembangunan dapat menghambat pertumbuhan ekonomi, merusak infrastruktur, dan mempengaruhi kesejahteraan masyarakat. Namun, dengan langkah-langkah yang tepat dalam mitigasi bencana dan peningkatan ketahanan terhadap bencana, dampak negatif dapat dikurangi. Penting bagi pemerintah, masyarakat, dan sektor swasta untuk bekerja sama dalam upaya ini. Dengan demikian, Indonesia dapat membangun masyarakat yang lebih tahan bencana dan mencapai pembangunan yang berkelanjutan.


        Dalam menghadapi kompleksitas hubungan antara pembangunan dan bencana di Indonesia, diperlukan kerjasama antara pemerintah, masyarakat, dan berbagai pemangku kepentingan untuk memastikan pembangunan yang berkelanjutan dan berwawasan kebencanaan. Hanya dengan pendekatan yang holistik dan berkelanjutan, kita dapat mengurangi risiko bencana yang diakibatkan oleh pembangunan dan membangun masyarakat yang lebih tangguh terhadap bencana.

Referensi

  • Smith, K., Petley, D., & Ujang, Z. (Eds.). (2013). Bencana alam dan pembangunan berkelanjutan di Asia Tenggara. Yogyakarta: Penerbit Ombak.
  • Badan Nasional Penanggulangan Bencana. (2021). Pedoman pelaksanaan pembangunan daerah tahan bencana. Jakarta: BNPB.
  • Sudibyo, Y., & Yulianto, E. (2017). Pengantar mitigasi bencana. Yogyakarta: Penerbit Gava Media.

Beri masukan dan tanggapan Anda tentang artikel ini secara bijak.

إرسال تعليق (0)
أحدث أقدم